Hai, Happymoms!
Siapa di sini yang punya anak laki-laki? Lebih gampangkah mendidik anak laki-laki dibandingkan mendidik anak perempuan? Atau sama saja?
Saat ini mendidik anak laki-laki juga menjadi tantangan besar bagi orang tua,ya Moms. Ancaman pergaulan bebas sama bahayanya dengan anak perempuan. Di sisi lain kita punya PR untuk membentuk karakter mereka menjadi pria sejati, sang calon pemimpin. Lalu bagaimana cara mendidik karakter anak laki-laki? Disimak yuk, seni mendidik anak laki-laki berikut ini.
Bekal Dasar Mendidik Anak Laki-laki
Bekal pendidikan apa yang harus kita berikan kepada anak-anak?
Kita bisa mengambil contoh kepada Luqman Al Hakim dengan apa yang Beliau ajarkan kepada anaknya, berikut ini :
1. Jangan menyekutukan Allah SWT
{ وَإِذۡ قَالَ لُقۡمَٰنُ لِٱبۡنِهِۦ وَهُوَ يَعِظُهُۥ يَٰبُنَيَّ لَا تُشۡرِكۡ بِٱللَّهِۖ إِنَّ ٱلشِّرۡكَ لَظُلۡمٌ عَظِيمٞ }
[Surat Luqman: 13]
Artinya :
Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, ketika dia memberi pelajaran kepadanya, "Wahai anakku! Janganlah engkau menyekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar.”
Ini adalah pondasi utama. Lurusnya tauhid. Senantiasa meyakini akan keesaan Allah SWT dan tidak akan menduakan-Nya. Keyakinan ini menjadi penentu benarnya dan lurusnya ibadah yang lainnya.
2. Berbuat Baik kepada Orang tua
{ وَوَصَّيۡنَا ٱلۡإِنسَٰنَ بِوَٰلِدَيۡهِ حَمَلَتۡهُ أُمُّهُۥ وَهۡنًا عَلَىٰ وَهۡنٖ وَفِصَٰلُهُۥ فِي عَامَيۡنِ أَنِ ٱشۡكُرۡ لِي وَلِوَٰلِدَيۡكَ إِلَيَّ ٱلۡمَصِيرُ }
[Surat Luqman: 14]
Artinya :
Dan Kami perintahkan kepada manusia (agar berbuat baik) kepada kedua orang tuanya. Ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam usia dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua orang tuamu. Hanya kepada Akulah kembalimu.
Allah SWT memerintahkan untuk berbuat baik kepada orang tua, sebagai bakti atas segala pengorbanan dan keikhlasan orang tua saat mendidik anak-anaknya.
3. Melaksanakan Shalat, Berdakwah dan bersabar
{ يَٰبُنَيَّ أَقِمِ ٱلصَّلَوٰةَ وَأۡمُرۡ بِٱلۡمَعۡرُوفِ وَٱنۡهَ عَنِ ٱلۡمُنكَرِ وَٱصۡبِرۡ عَلَىٰ مَآ أَصَابَكَۖ إِنَّ ذَٰلِكَ مِنۡ عَزۡمِ ٱلۡأُمُورِ }
[Surat Luqman: 17]
Artinya :
Wahai anakku! Laksanakanlah salat dan suruhlah (manusia) berbuat yang makruf dan cegahlah (mereka) dari yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpamu, sesungguhnya yang demikian itu termasuk perkara yang penting.
Shalat dan sabar adalah kunci kehidupan yang harus dipahami oleh anak-anak. Bahwa kehidupannya kelak mungkin tak selamanya bahagia, kadang ada sedih dan kecewa. Maka pegangan dan jalan untuk mencari solusi adalah dengan shalat dan sabar.
Semangat untuk mengajak kepada kebaikan dan mencegah kemungkaran harus dimiliki seorang anak laki-laki. Karena kelak dia yang bertanggung jawab atas pendidikan agama dan keselamatan istri dan anaknya di dunia maupun di akhirat.
4. Janganlah Sombong
{ وَلَا تُصَعِّرۡ خَدَّكَ لِلنَّاسِ وَلَا تَمۡشِ فِي ٱلۡأَرۡضِ مَرَحًاۖ إِنَّ ٱللَّهَ لَا يُحِبُّ كُلَّ مُخۡتَالٖ فَخُورٖ }
[Surat Luqman: 18]
Artinya :
Dan janganlah kamu memalingkan wajah dari manusia (karena sombong) dan janganlah berjalan di bumi dengan angkuh. Sungguh, Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membanggakan diri.
Perilaku sombong membuat anak merasa paling baik dan menganggap rendah orang lain. Dia akan cenderung meremehkan orang lain dan berbuat sewenang-wenang. Juga akan menjauhkannya dari simpati orang lain.
Yang perlu Mommies ingat, jangan over dalam memberikan pujian. Apresiasi atas keberhasilan dan kebaikan anak tentu boleh tapi jangan sampai berlebihan memuji nanti akan membuat anak tinggi hati.
5. Jangan berlebih-lebihan
{ وَٱقۡصِدۡ فِي مَشۡيِكَ وَٱغۡضُضۡ مِن صَوۡتِكَۚ إِنَّ أَنكَرَ ٱلۡأَصۡوَٰتِ لَصَوۡتُ ٱلۡحَمِيرِ }
[Surat Luqman: 19]
Artinya :
Dan bersederhanalah dalam berjalan dan lunakkanlah suaramu. Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah suara keledai.”
Segala sesuatu yang berlebihan itu tidak baik. Biasakan anak laki-laki kita untuk bisa mengontrol diri sehingga tidak mudah terbawa keinginan hati yang kadang tidak sesuai dengan syariat.
4 Penanaman Karakter dalam Seni Mendidik Anak Laki-laki
1. Beri Kepercayaan
Kebiasaannya ibu-ibu memang banyak memberikan penjelasan, panjang kali lebar kali tinggi, hehe.... Ingin memastikan bahwa anak paham, mengerti dan selalu ingat dengan apa yang ibu pesankan. Sebenarnya tujuannya baik, tapi ternyata itu tidak masuk ke anak laki-laki.
Penjelasan panjang lebar justru akan sulit diingat. Berikan pesan atau penjelasan, singkat dan padat. Kata Bu Aisyah Dahlan, kalau menegur anak laki-laki cukup 5 menit saja.
Untuk anak laki-laki kita tidak perlu terlalu khawatir, Moms. Kita harus lebih banyak memberikan dia kepercayaan untuk melakukan sesuatu sesuai keinginannya. Tentu saja kita sudah berikan dasar atau aturannya. Selebihnya biarkan dia yang menentukan langkahnya sendiri.
Jika terlalu banyak diatur, selalu dicampuri urusannya, anak laki-laki kita akan merasa tidak dipercaya, tidak mampu dan tidak percaya diri. Hal ini tentu saja buruk bagi perkembangan karakter kepemimpinannya.
Salah satu ciri seorang lelaki sejati adalah berani bertanggung jawab. Mau dan berani bertanggung jawab atas perkataan dan perbuatannya. Dia siap menanggung resiko atas pilihan dan keputusan yang diambil, baik ataupun buruk. Juga bertanggung jawab atas apa yang menjadi milik atau yang ada dalam amanahnya.
Sedari kecil anak laki-laki kita harus dibiasakan untuk bertanggung jawab. Mulai dari hal-hal kecil dan sederhana. Misalkan mengembalikan barang yang diambilnya, menyimpan dan merawat barang milik pribadinya, dan membuang sampah bungkus snacknya atau membereskan tumpahan minum yang diambilnya.
Menjadikan tanggung jawab sebagai bagian tak terpisahkan atas perilaku anak, akan membuat mereka terbiasa sehingga menjadi setingan otomatis. Jika anak berbuat sesuatu maka dia sudah siap bertanggung jawab atas resikonya.
Sebagai calon pemimpin, anak laki-laki kelak akan mendapatkan banyak amanah dan tentu saja dia harus bisa bertanggung jawab. Jika tidak, tentu dia akan merugikan dan mendzalimi banyak orang. Dan pastiny kita tidak mau mereka menjadi seperti demikian ya, Moms.
3. Latih Anak untuk Mengambil Keputusan
Menjadi pengambil keputusan adalah salah satu wewenang utama seorang pemimpin. Pemimpin harus bisa memutuskan sebijak mungkin suatu hal dengan mempertimbangkan manfaat serta mudharatnya.
Mengambil keputusan membutuhkan keberanian dan kemampuan mempertimbangkan resiko. Hanya anak yang percaya diri yang dapat dengan yakin mengambil keputusan.
Hadapkan anak pada pilihan dan resiko, dan beri kesempatan untuk menentukan sendiri pilihannya. Misalkan menentukan jenis mainan apa yang akan dibeli, menu makanan apa yang akan dipilih, dan sebagainya.
Jangan lupa berikan apresiasi atas setiap pilihan anak. Ingatkan kembali tentang resiko yang mungkin akan terjadi dan motivasi dia untuk harus siap menerima konsekuensinya.
4. Latih Kepekaannya terhadap Sekitar
Meskipun anak laki-laki dominan rasional dan tidak mengedepankan perasaan, tapi mereka harus tetap dilatih untuk peka terhadap orang-orang di sekitarnya. Belajar berempati saat melihat kondisi orang lain.
Empati pada anak-anak tidak akan muncul jika kita tidak latih dan biasakan sejak dini. Melibatkan anak-anak laki-laki dalam pekerjaan rumah tangga bisa jadi salah satu cara untuk menumbuhkan kepekaan terhadap anggota keluarga yang lain.
Mengobrol berdua dengan anak laki-laki kita, menceritakan aktivitas dan keseharian kita sebagai ibu rumah tangga, bisa juga menumbuhkan rasa peka kepada anak. Hingga kelak dia lebih mudah memahami dan menghargai istrinya dalam mengurus rumah tangga.
Mommies juga bisa melibatkan anak laki-laki dalam kegiatan-kegiatan sosial, memberikan penjelasan dan pemahaman tentang suatu musibah/bencana yang sedang terjadi. Hal ini akan mengasah empati dan rasa kemanusiaannya.
Seorang pemimpin yang baik adalah yang bisa melihat dengan sudut pandang orang-orang yang dipimpinnya. Dia bisa merasakan apa yang dirasakan dan diharapkan oleh mereka. Maka kepekaan, empati dan menghargai orang di sekelilingnya adalah kunci dia bisa menjadi pengayom sejati.
Tumbuhkan Karakter Pemimpin Anak Laki-laki
Mendidik anak laki-laki menjadi tantangan tersendiri bagi seorang ibu. Karena secara karakter dan sistem kerja otak, sangat jauh berbeda. Maka seorang ibu harus belajar bagaimana memperlakukan dan berkomunikasi dengan anak lelaki agar apa yang diajarkan atau disampaikan bisa dipahami dengan baik.
Dengan pondasi pendidikan agama yang kuat, pembiasaan adab dan akhlaq islami menjadi modal dasar dalam mendidik anak laki-laki. Dan yang harus ditumbuhkan sejak dini adalah karakter-karakter seorang pemimpin. Bisa dipercaya, mampu mengambil keputusan, berani bertanggung jawab dan pekan terhadap orang-orang di sekitarnya.
Itulah kenapa mendidik anak-anak bukan hanya pekerjaan berdasarkan teori, tapi sebuah seni. Butuh kesabaran, ketelatenan dan konsistensi.
Selamat mendampingi para anak lelaki, Moms. Semoga mereka kelak menjadi lelaki dan pemimpin sejati.
💕💕
Cung yang punya anak laki-laki. Bener banget dibilangi panjang kali lebar, malah nggak masuk. Dikasih tau singkat malah jalan. Hihi...Harus belajar parenting dari Mb Iis lagi nih. Terimakasih artikelnya bermanfaat.
ReplyDeleteAamiin ya robbal alamiin... luar biasa ya buat kita yang punya anak laki-laki. Mendidiknya menjadi mandiri juga masih jadi PR buatku nih mom
ReplyDeleteWah terima kasih sharingnya mbak. Betul sekali mbak, dinasehati panjang lebar malah ngga masuk ke pikirannya. Ternyata ada triknya ya menasehati anak laki-laki, dengan kata kunci yang singkat dan padat.
ReplyDeleteWah...kepingin banget punya anak laki-laki.. tapi Allah belum memberi ijin untuk mendapatkan anak laki-laki. Anak saya 3 cewek semua mbak. Hehe... Pernah beberapa minggu dititipin ponakan laki-laki karena bundanya ada tugas kerjaan diluar kota. Memang berasa berbeda sekali.. Saya belum tau ternyata pola komunikas anak perempuan dan laki berbeda ya.. Makanya saya agak kewalahan ngasih tau panjang lebar ga masuk aja rasanya 😂
ReplyDeleteSebagai orang tua memang punya tanggung jawab besar untuk mendidik anak ya mbak, baik itu laki-laki dan perempuan. Namun mendidik anak laki-laki besar tanggung jawabnya karena dia akan jadi imam keluarga
ReplyDeleteAku punya anak laki 1 mbak, baik mendidik anak perempuan atau laki-laki sama beratnya sih ya, beda penanganannya juga
ReplyDeleteharus sabar dengan prosesnya, kadang yang ga sabar itu prosesnya, sama-sama belajar, karena jadi orang tua pun prosesnya ga gampang
Masyaallah, banyak banget dapat insight sih ini, Mba. Pelajaran penting bahwa perihal mendidik itu istimewa, tak hanya teori tetapi juga seni.
ReplyDeleteiyyyyyaa Ummiii....berat n diseret ngomong iya-nya anakku lanang kalo Umminya dah mulai ngomong panjang lebar...iya sih aku harus belajar lebih percaya sama anak laki-laki. Waktu belajar naik motor aja aku ga tau, ternyata izin dan belajarnya sama abinya, soalnya umminya dah nggak bolehin duluan. Ternyata sekarang malah dah bisa bantu ortunya disuruh ke mana-mana yang jarak aman
ReplyDeleteMakasih sharingnya, bisa jadi bahan pembelajaran dan pembekalan kelak saat berumah tangga
ReplyDeleteMemberikan anak laki-laki kepercayaan diri itu penting banget. Kalau enggak, itu anak tumbuhnya bakal dipenuhi rasa takut. O iya satu lagi, jangan lupa untuk beri pengertian pada anak bahwa mencuci, menyapu, mengepel rumah, bukanlah kewajiban untuk perempuan saja.
ReplyDeleteMendidik anak laki-laki adalah sebuah tugas yang mulia dan penuh tantangan. Namun, dengan kesabaran, cinta, dan pengetahuan yang tepat, kita dapat membantu mereka tumbuh menjadi pribadi yang luar biasa dan bermanfaat bagi dunia.
ReplyDeleteBagi saya memndidik anak laki-laki dan perempuan masing-masing punya tantangannya. Laki-laki memang terlahir sebagai pemimpin. Tentunya ini tantangan agar kelak menjadi pemimpin yang baik sesuai ajaran agama.
ReplyDeleteAsik banget cara parenting ke anak laki, memang sih perlu dasar agama yang kuat sebagai pondasi awal agar kehidupan anak lanang di kemudian hari lebih bermakna
ReplyDeleteAnakku laki-laki dan ini relate banget sama yang aku lakukan. Sepakat banget mendidik anak laki-laki itu butuh seni. Kalau kita banyak ngomong sama anak laki-laki justru malah nggak didengerin, wkwk. Kita bukan hanya mendidik anak laki-laki, namun kita sedang mendidik calon imam keluarga. Masya Allah, untuk membentuk katakter pemimpin dan pengambil keputusan merupakan hal yang perlu dilakukan sejak dini.
ReplyDeleteRelate banged. Anak laki-laki lebih gesit dengan gerakan fisik. Sepertinya anak laki-laki perlu banyak menghabiskan tenaga di aktivitas fisik. Menjadi tanggung jawab orang tua mendidik anak laki-laki seperti contoh yang ada di quran dalam surah Luqman
ReplyDeleteBenar sekali, memiliki keturunan, terutama anak laki-laki, merupakan anugerah besar dari Allah SWT yang juga membawa tanggung jawab yang besar bagi kita sebagai orang tua. Kita harus memastikan bahwa kita memberikan pendidikan, bimbingan, dan teladan yang baik kepada mereka, agar kelak menjadi generasi yang bermanfaat bagi agama, bangsa, dan masyarakat. Semoga kita selalu diberikan kekuatan dan petunjuk dalam memenuhi tanggung jawab tersebut
ReplyDeleteMendidik anak laki-laki cukup berat ya, tidak hanya mendidiknya sebagai pribadi tetapi juga mendidiknya jadi calon imam keluarga, calon pemimpin
ReplyDeleteTerus ditempa untuk menjadi pribadi yang bertanggung jawab dan mampu dalam mengambil suatu keputusan perlu dilakukan untuk anak laki² ya karena punya peran sebagai kepala rumah tangga nantinya saat dewasa
ReplyDeleteTernyata memang tiap anak ada tantangannya masing-masing ya. Kebetulan 2 anak cewek semua. Katanya lebih susah ya kalau anak cowok hehe. Pengen InsyaaAllah mau progam anak cowok nantinya semoga terkabul aamiin.
ReplyDeleteSetiap anak ada tantangannya masing-masing. Setiap keluarga juga mungkin punya kebijakan berbeda. Tapi satu hal sama, semua pasti ingin punya anak yang berbudi pekerti baik, jujur dan bertanggung jawab. Juga memiliki jiwa pemimpin. Kebetulan anak aku laki-laki nih, jadi belajar dari tulisan ini. Terimakasih pengingatnya, kak
ReplyDeleteAnak laki2 tidak suka diatur2, mereka butuh dipercaya, wah, keren ini. Mudah-mudahan bisa dilakukan, semoga orang tua yang punya anak semakin jeli dalam mendampingi anak-anaknya. Supadilah/padil
ReplyDeleteKatanya wajar jika laki-laki itu nggak peka. Padahal peka pada sekitar itu bisa dilatih dan ditumbuhkan ya, Mbak. Terima kasih sharing-nya, Mbak.
ReplyDeleteBenar kak Salah satu ciri seorang lelaki sejati adalah berani bertanggung jawab. Kita harus mengajari anak agar Mau dan berani bertanggung jawab atas perkataan dan perbuatannya
ReplyDeleteaku punya adik laki-laki, dan kalau ibuku udah ngasih pengertian panjang kali lebar kali tinggi, bener bener males adikku buat dengerin. Entah karena bosen, atau memang tipikalnya yang nggak mau terlalu sering dikasih tau
ReplyDeletetapi diem-diem, sebenernya dia paham mana yang perlu dilakuin dan yang ga boleh
Setiap anak memang mempunyai keunikan masing-masing, begitu pun dengan anak laki-laki. Tanpa bermaksud membeda-bedakan, tetapi memang sebaiknya ada treatment khusus dalam melaksanakan pola asuh pada anak perempuan dan laki-laki agar sesuai dengan fitrahnya masing-masing
ReplyDeleteBelum punya anak laki-laki, tetapi anak perempuan juga untuk soal didikan itu ada seninya juga. Hehe...
ReplyDeleteTapi ini jadi panduan banget, karena pengin punya anak laki-laki. Siapa tahu diberi amanah sama Allah.
Anakku 2 orang laki-laki jadinya aku mampir ke sini buat belajar. Terima kasih yaa mbak pengingat bagaimana mendidik anak lelaki yang tepat.
ReplyDeleteMeski belum punya pengalaman mengasuh anak perempuan, jadi gak tau perbedaannya tapi mengasuh anak itu sama-sama jadi tanggung jawab orang tua, baik anak perempuan ataupun laki-laki. Makin ke sini malah mendidik dan membersamai anak laki-laki itu sama saja dengan anak perempuan, sama-sama harus dijaga ekstra dan ditanamkan nilai-nilai moral yang tinggi
ReplyDeleteMasyaa Allah terimakasih kak untuk artikelnya, meski tidak sesulit mendidik anak perempuan ternyata membangun pondasi yang kuat untuk anak laki-laki juga punya tantangan tersendiri ya
ReplyDelete