![]() |
dokumentasi pribadi |
Hallo, Happymoms!
Mengisi waktu libur bersama, tentu menjadi momen berharga keluarga. Melakukan aktivitas bersama anak-anak dan pasangan bisa menjadi salah satu cara jitu menguatkan bonding dengan keluarga. Juga memberikan memori yang membahagiakan bagi anak-anak.
Salah satu healing favorit anak-anak adalah berenang. Beruntung kami tinggal di dekat wilayah yang banyak pemandian alami. Seperti liburan jelang Ramadhan kemarin, kami mengajak anak-anak berenang ke Umbul Pengging. Salah satu destinasi wisata keluarga di kota Boyolali. Lokasinya yang tidak terlalu jauh dari rumah, plus tiket masuk yang terjangkau, menjadi pertimbangan kami dalam memutuskan untuk ke sana. Dan kami mendapatkan bonus bisa menyaksikan acara tradisi Padusan yang digelar setiap sebelum Ramadhan. Yuk, simak pengalaman kami berlibur di destinasi wisata keluarga di Boyolali yang murah dan bersejarah ini.
Perjalanan ke Umbul Pengging
Saat itu anak-anak sedang libur sekolah dalam rangka menyambut bulan Ramadhan. Saya dan Abinya anak-anak ternyata satu pemikiran ingin mengajak anak-anak berenang. Sudah pasti tawaran itu disambut dengan suka cita oleh para bocil. Esok paginya kami segera bersiap dengan membawa baju ganti, peralatan mandi, kaca mata renang, minuman juga camilan untuk di makan di sana.
Sekitar pukul 08.30 kami berangkat dari rumah menuju lokasi di Jl. Pengging, Desa Bendan, Kecamatan Banyudono, Kabupaten Boyolali. Jarak sekitar 9 km itu kami tempuh kurang lebih selama 30 menit saja. Kami berenam mengendarai dua sepeda motor. Masing-masing, saya dan suami, memboncengkan dua anak. Anak-anak terlihat sangat antusias sepanjang perjalanan.
Lokasi Pemandian Umbul Tirtomarto atau yang lebih dikenal dengan Umbul Pengging ini, berada di sebelah barat Alun-Alun Pengging. Begitu sampai di sana, kami langsung disambut dengan suasana asri dan sejuk, meski matahari pagi itu bersinar lumayan terik. Ujung pepohonan besar dengan daunnya yang rimbun telah tampak jelas dari arah pintu gerbang. Di bagian depan pintu gerbang ada loket untuk pembelian tiket. Setelah membayar tiket, kami sampai di sebuah halaman yang luas dan teduh yang digunakan sebagai tempat parkir.
Tempat parkirnya saat itu sudah lumayan ramai, meski belum penuh. Pepohonan besar, yang tadi terlihat, berada di tempat parkir ini. Udara semilir segera terasa saat kami duduk sejenak di bawah pohon, yang telah disediakan tempat duduk. Pepohonan besar yang di antaranya adalah pohon beringin itu tidak hanya membuat udara menjadi segar dan meneduhkan, tetapi juga menjadi salah satu penjaga kelestarian sumber mata airnya. Ya, semua air yang ada di pemandian Umbul Pengging ini berasal dari sumber mata air alami yang jernih, segar dan sejuk. Tanpa ada tambahan kaporit. Sehingga aman untuk anak-anak berenang sepuasnya.
Kami sempat berjalan berkeliling sebentar sambil memilih kolam pemandian mana yang akan kami pakai untuk berenang. Akhirnya kami memilih Umbul Ngabeyan.
Sejarah Kolam Pemandian Para Bangsawan
Umbul Pengging ini dahulunya adalah fasilitas khusus untuk para bangsawan. Umbul ini merupakan salah satu tempat peristirahatan keluarga keraton Kasunanan Surakarta. Tepatnya sejak masa Sri Paduka Pakubuwono X. Umbul Pengging yang terdiri dari beberapa kolam ini merupakan tempat pemandian keluarga keraton. Salah satunya yang masih dilestarikan hingga saat ini adalah tradisi Padusan jelang bulan Ramadhan.
Tanpa terduga, di tengah-tengah waktu kami berenang, kami mendengar suara marching band. Awalnya saya pikir rombongan drum band yang lewat di jalan raya depan lokasi Umbul Pengging. Tapi semakin lama suara tersebut semakin terdengar jelas. Rupanya pasukan drum band itu adalah parade dari keluarga keraton, pemerintahan daerah Pengging dan para abdi dalem yang sedang melakukan acara Gebyar Padusan. Padusan adalah acara mandi berendam yang dilakukan sebelum bulan Ramadhan. Tradisi ini adalah simbol pembersihan diri dan jiwa agar dalam kondisi bersih dan suci saat memasuki bulan Ramadhan. Seremonial acara Padusan selanjutnya diadakan di Umbul Ngabean.
Pada saat itu dua hari menjelang bulan Ramadhan, dan upacara tadi merupakan pembukaan acara Padusan. Saya bersyukur kami ke sana hari itu, sebab jika baru besoknya kami ke sana sudah bisa dipastikan pengunjungnya akan membludak. Semua kolam akan penuh sesak dengan orang-orang yang berendam.
![]() |
Foto dokumentasi pribadi |
Selain cerita tentang sejarah tersebut, masih ada berbagai cerita legenda yang mengisahkan tentang terbentuknya masing-masing kolam pemandian. Seperti kisah tentang terbentuknya Umbul Dudo yang dipercaya menjadi umbul pertama yang muncul di komplek pemandian Umbul Pengging ini.
Umbul Dudo sebelumnya disebut sebagai Umbul Katundo, yang artinya adalah tertunda. Diceritakan bahwa awal mula munculnya mata air adalah saat Bandung Bondowoso diutus sang ayahanda, Prabu Damar Maya (Raja Keraton Pengging Wanasegara) pergi ke Keraton Prambanan. Dalam perjalanannya Bandung Bondowoso merasa lelah dan haus, lalu beristirahat di lokasi Umbul pengging saat ini. Dia tidak menemukan air di sekitar sana, kemudian dia melubangi tanah dan muncullah mata air. Jadi, nama Umbul Katundo itu menggambarkan perjalan Bandung Bondowoso yang tertunda karena haus.
Setiap umbul mempunyai kisahnya masing-masing. Meskipun kebenarannya tidak bisa dipastikan 100% karena hanya berupa cerita legenda. Namun, kisah tersebut menjadi daya tarik tersendiri bagi para pengunjung. Kondisi kolam yang masih sangat alami dengan dasar batu alam, dan design ala keraton jaman dahulu semakin menambah nilai eksotis dan nilai sejarah Umbul Pengging. Meski tampilannya tidak semodern dan semenarik umbul-umbul lainnya, tetapi Umbul Pengging kental dengan rasa budaya yang akan tetap terjaga.
Lima Alasan Umbul Pengging Menjadi Destinasi Wisata yang Murah dan Sarat Nilai Sejarah
1. Salah satu warisan Budaya Keraton Kasunanan Surakarta
Kompleks Pemandian Tirtomarto Pengging ini merupakan bagian dari Pesanggrahan Ngreksi Purna Keraton Kasunanan Surakarta. Dahulu digunakan Prabu Pakubuwono X beserta keluarga dan kerabatnya. Pemandian ini sering digunakan untuk melakukan ritual kungkum (berendam) di hampir setiap malam, terutama pada malam Jumat Pahing. Dan pada saat menjelang bulan Ramadhan digunakan untuk acara Padusan.
Umbul yang menjadi favorit Prabu Pakubuwono X adalah Umbul Ngabean. Umbul Ngabean memang terkesan lebih "mewah" dibandingkan dengan Umbul yang lain. Berbentuk oval dengan corak khas Keraton Surakarta.
2. Terdiri dari Tiga Umbul Utama
Komplek pemandian Tirto Marto Pengging ini mempunyai tiga umbul utama, yaitu Umbul Ngabean, Umbul Duda dan Umbul Temanten. Selain itu masih ada Umbul Anak dan Pemancingan Win-Win.
Umbul Ngabean merupakan umbul yang sering dipakai untuk mengadakan acara tradisi keraton. Selain bentuk dan desainnya yang lebih mewah, juga terdapat taman di sekitar kolam. Di dindingnya juga tergantung lukisan para Prabu Kasunanan Surakarta, mulai dari Prabu Pakubuwono X hingga ke XII.
Umbul Dudo adalah nama lain dari Umbul Katundo. Namanya diubah menjadi Umbul Dudo karena menurut cerita ada seorang duda yang masih sangat mencintai mantan istrinya. Selepas perceraian dia menenangkan diri di umbul ini, tinggal di sana hingga meninggal dunia.
Umbul Temanten merupakan kolam pemandian yang lebih luas dibanding umbul lainnya. Menurut cerita Umbul Temanten ini sedianya ada dua kolam yang kemudian dijadikan satu. Ibaratnya seperti dua orang yang bersatu menjadi sepasang pengantin.
Selain ketiga Umbul tersebut masih ada Umbul Anak yaitu kolam buatan yang tidak terlalu dalam, diperuntukkan bagi anak-anak. Dibuat dengan keramik dan dilengkapi beberapa alat permainan anak. Umbul ini sangat cocok untuk anak-anak berenang. Sehingga orang tua tidak perlu terlalu khawatir dan mudah dalam mengawasi mereka saat bermain dan berenang.
Selain itu juga ada tempat pemancingan lokasinya berada di belakang Umbul Dodo dan di depan Umbul Ngabean. Para pengunjung bisa memancing sepuasnya di sini sekaligus menikmati berbagai macam masakan olahan ikan.
3. Kolam dengan Kesegaran Mata Air Alami
Dibandingkan dengan kolam pemandian yang modern Umbul Pengging jauh lebih nyaman dipakai untuk berenang. Hal itu karena air kolam berasal dari sumber mata air alami. Sehingga airnya sangat jernih segar dan juga sejuk. Dasar kolam yang dilapisi batuan alam semakin menambah keasriannya. Sehingga para pengunjung yang berenang tidak perlu khawatir dengan bau kaporit yang menyengat dan mata memerah setelah berenang.
Anak-anak yang berenang menjadi lebih exciting karena sembari berenang mereka bisa bermain dengan ikan-ikan kecil yang ada di dalam kolam. Ini menjadi salah satu ciri khas umbul atau kolam pemandian dengan air dari sumber mata air langsung.
4. Tiket Masuk Murah
Tiket masuk komplek Umbul Pengging relatif terjangkau. Masih terhitung murah, ya. Untuk harga retribusi masuk lokasi komplek umbul dikenakan harga mulai dari Rp.3500 (untuk hari biasa), Rp. 5.500 (untuk hari libur) hingga Rp. 6.000 (untuk momen padusan dan syawalan). Harga tiket berlaku untuk per orang.
Untuk parkir kendaraan dikenakan biaya Rp. 1.500 untuk kendaraan sepeda motor dan Rp. 2.500 untuk mobil. Sebelum memasuki Umbul harus membayar kembali tiket masuk Rp. 2.500 per orang. Kita bisa berenang sepuasnya, tanpa batasan waktu.
Kami kemarin terhitung masuk ke event Padusan, sehingga harus membayar retribusi masuk sebesar Rp.6.000/orang. Rombongan kami hanya dihitung berlima karena si bungsu masih balita.
5. Bebas Membawa Perbekalan dari Rumah
Satu hal lagi yang menjadikan Umbul Pengging sebagai destinasi wisata keluarga yang murah adalah para pengunjung dibebaskan untuk membawa perbekalan dari rumah. Biasanya di tempat-tempat pemandian ada larangan khusus untuk membawa makanan dari luar, jadi harus membeli di kantin yang telah disediakan. Sementara di Umbul Pengging kita bebas membawa makanan, minuman dan cemilan. Lumayan lah ya, Moms kita bisa lebih hemat.
Penjual makanan di Umbul Pengging juga berbeda dengan umbul yang lain. Jika biasanya kantin langsung dikelola oleh pemilik umbul, di Umbul Pengging justru terdapat banyak pedagang kaki lima. Para pengunjung bebas untuk memilih berbagai macam jajanan, minuman dan makanan. Bahkan ada penjual makanan yang menghampiri para pengunjung di sekitar kolam sehingga memudahkan kita untuk membeli, tidak harus berjalan jauh menuju kantin.
Selain penjual makanan di sana juga ada penjual mainan anak-anak. Tenang saja, Moms, semua harga makanan dan minumannya juga masih lumayan murah. Tinggal pinter-pinternya kita untuk mengatur pengeluaran dan mengkondisikan anak-anak.
Segar dan Seru Berenang Bersama Keluarga
Menghabiskan waktu bersama keluarga menjadi salah satu agenda penting keluarga. Mengisi liburan anak-anak dengan aktivitas yang menyenangkan. Berenang adalah alternatif yang seru. Apalagi berenang di Umbul Pengging. Salah satu destinasi wisata keluarga di Boyolali dengan harga terjangkau. Sekaligus kita bisa belajar tentang sejarah dan mengenal budaya.
Yuk, Moms agendakan untuk mengunjungi unggul Pengging bersama dengan keluarga di liburan mendatang. Rasakan segar dan serunya berenang bersama keluarga.
Happy holidays, Moms!
Post a Comment
Dan Mohon tidak meninggalkan link hidup. Jika terdapat link hidup, mohon maaf komentar akan dihapus.